Assalamualaikum Warahmatulahi Wabarokatuh
Apakah mungkin kita menghilangkan
dot gain dalam proses cetak?, jawabannya pasti TIDAK. Dalam dunia cetak ini
harus diterima sebagai KENYATAAN, bahwa dot gain selalu ada. Cerita bagusnya,
fenomena ini dapat dikendalikan dengan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi
dot gain, supaya tidak berlebihan.
Tingkatan Dot Gain
Tidak semua dot membesar dalam
derajat yang sama. Area tertinggi terjadinya dot gain adalah pada mid tones
(40%, 50%, 60%). Diatas rentang ini, dot-dot secara progresif bersentuhan satu
dengan lainnya, jarak sisi luar membesarnya dot gain menjadi hilang.
Lebih jelasnya dapat dilihat pada
profil kurva dot gain versus screen values dalam Figure 2. Dot gain menjadi
lebih menonjol saat screen ruling menjadi lebih halus. Fenomena ini menjadi
suatu faktor yang membatasi pilihan screen ruling. Tabel 1 menunjukkan suatu
contoh bagaimana dot gain berkembang/membesar, dengan screens dari suatu pola
dot yang sama, sementara screen ruling menjadi lebih halus.
Perkembangan Kejadian Dot Grain
Dot gain di tahapan pre-press dapat
terjadi pada proses pembuatan negatif dan lalu kemudian berlanjut pada
pembuatan plat cetak. Wkatu ekspose dan kontak antara negatif dan plat haruslah
dikontrol dengan cermat selama diruangan plat. Dot gain yang terjadi diarea ini
harus dikontrol tidak boleh lebih dari 2%.
Dot gain yang terjadi pada mesin
press cetak merupakan akumulasi dari beberapa efek. Setiap kali tinta berpindah
dari plate ke blanket, dan blanket ke kertas, ada suatu derajat penekanan
mekanis. Semua ini pada akhirnya meningkatkan diameter fisik dari dot yang
tercetak. Saat dot dipindahkan kekertas, setting tinta terjadi atas dasar
proses penyerapan. Kejadian ini terjadi pada bidang lurus vertikal (diatas
kertas). Disamping itu juga terjadi efek melebar, yang menyumbangkan diameter
dot menjadi lebih membesar.
Efek Optis
Ada efek optis yang terjadi selama
proses cetak berlangsung. Setelah dot dicetak ("mechanical dot"),
mata akan melihat dot yang tercetak lebih besar dari ukuran sesungguhnya. Efek
ini disebut "Optical Dot Gain" dan ditunjukkan pada Figure 3. Cahaya
akan terpecah didalam kertas, beberapa cahaya akan terperangkap pada
"halftone dots" dan akhirnya diserpa oleh tinta. Cahaya yang
terpantul, akan mengenai dot, dan membuat semacam bayangan pada permukaan kertas.
Bayangan ini dilihat oleh mata dan dengan "reflection densitometer",
yaitu mempunyai efek yang sama seperti halnya mencetak suatu dot yang membesar.
"Optical dot gain" dapat menjadi lebih besar lagi bila bayangan lebih
nyata, dan ini tergantung opacity kertas dan permukaan kertas cetak.
Dengan mengontrol kondisi material
dan setting mesin, dot gain sedemikian rupa dikontrol menjadi konsisten. Dengan
adanya konsistensi, dimungkinkan untuk mengurangi efek negatif yang muncul
sehingga kita bisa memprediksi dot gain pada tahap scanning bila
diperlukan.
Pengukuran
Gunakan alat densitometer, untuk
mengukur dot gain atau dot area pada kertas cetakan suntuk setiap target tone.
Dot gain adalah hasil dari dot area yang terukur dikurangi dengan dot area
(dari area yang berkesesuaian) pada negatif. Densitometer kemungkinan besar
menggunakan persamaan Murray-Davies yang dapat mengkorelasikan kesatuan
densitas dari "tone square" ke ukuran dot.
Beragam persamaan digunakan oleh
berbagai pabrik alat densitometer. Perbedaan ini akan menyebabkan perbedaan
hasil. oleh karenanya mengetahui persamaan alat densitometer sangatlah
penting.
Persamaan Murray-Davies equation
tertera dibawah ini; (Dt adalah densitas tone dan Ds adalah densitas
solid)
Daftar berikut ini adalah rentang
total dot gain yang khas dari cetakan kertas koran dalam urutan warna Hitam(K),
Biru (C), Merah (M), dan Kuning (Y) menurut masing-masing lembaga;
1. GATF = K(25-35%) C(25-35%)
M(25-35%) Y(25-35%)
2. SNAP = K(28-34%) C(28-34%)
M(28-34%) Y(28-34%)
3. X-Rite = K(34%) C(33%) M(30%)
Y(28%) Corp.
Catatan: - Semua nilai dihitung dari
midtone (50%) area.
GATF - Graphic Arts Technical
Foundation
SNAP - Specifications for
Non-Heatset Advertising.
Faktor Pengaruh
Setelah melakukan
"benchmarking" mesin cetak, suatu waktu anda memperhatikan bahwa dot
gain terlalu berlebihan dan ingin melakukan perbaikan. Dengan melakukan langkah
diatas anda pasti akan bisa menemukan suatu area dimana gain terlalu berlebihan
dan upaya perbaikan cukup difokuskan kesana.
Sehingga dapat disimpulkan
Dalam dunia percetakan kita mengenal istilah DOT
GAIN, Dot Gain jika tidak terkontrol atau ukuranya melebihi toleransi akan
berpengruh pada kualitas hasil cetakkan. Ukuran Dot Gain diusahakan maksimal
tidak lebih dari 20%, untuk menjaga kualitas hasil cetakan. Walaupun untuk
percetakan yang belum menggunakan alat-alat standart percetakan yang lengkap,
hal itu agak sulit dipenuhi. Sebab untuk menjaga agar Dot gain konsisten sampai
akhir proses cetak diperlukan alat dan komponen proses cetak yang
memenuhi dan juga control yang ketat dari sumber daya manusianya. Apa itu DOT
GAIN ? DOT GAIN adalah pembesaran ukuran halftone dot atau bisa dikatakan
perbedaan ukuran halftone dot antara pada negative film dengan
hasil cetakan pada media kertas. Setiap tahap proses pencetakan mulai dari
proses film, ke proses plate, sampai proses pada mesin cetak, akan menyumbang
terjadinya dot gain. Sehingga pengawasan yang maksimal pada masing-masing
proses akan dapat mengontrol DOT GAIN agar tetap pada batas toleransi. Tidak
semua dot mengalami pembesaran ukuran sama besar. Pembesaran paling tinggi
terjadi pada mid tone (bisa sampai 50%) kalau lebih dari itu, maka sisi luar
dot akan saling bersentuhan. Dot gain lebih kelihatan perubahan ukurannya pada
raster yang semakin tipis.
Cukup sekian dari saya. Maaf apabila ada kekurangan pada tulisan saya. Karena kesempurnaan hanya milik Allah S.W.T
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatu
Referensi :
www.google.com