Pengertian
Warna Adiktif/ Additive Color (RGB)
Warna adiktif
Warna adiktif
adalah warna yang berasal dari pencampuran warna primer cahaya, dan disebut spectrum. Pencampuran warna primer
cahaya ini terdiri dari warna red
(merah), green (hijau), dan blue (biru) yang biasa disebut dengan
istilah RGB. Yang mana jika ketiga
warna primer dicampurkan dengan jumlah dan takaran yang sama, maka akan
menghasilkan warna putih. Kombinasi antara dua warna primer akan menghasilkan
warna sekunder. Warna sekunder adalah warna cyan (biru kehijau-hijauan), yaitu
gabungan warna green dan blue, magenta (merah keungu-unguan) yaitu gabungan warna blue, red dan green. Warna yang
dihasilkan berasal dari kombinasi 3 warna tersebut (RGB) memiliki nilai 8 bit untuk red,
8 bit untuk green, dan 8 bit untuk biru. RGB atau warna adiktif biasanya diterapkan pada monitor komputer,
TV, video, scanner, dan lain-lain. RGB
atau warna adiktif juga termasuk dalam jenis Device Dependent Models (tergantung pada alat)
Campuran dengan
proporsi seimbang dari warna adiktif primer menghasilkan nuansa warna kelabu,
jika ketiga warna ini disatukan penuh maka hasilnya adalah warna putih. Ruang
warna/model warna yang dihasilkan disebut dengan RGB (red, green, blue). Dengan mengkombinasikan tiga warna ini,
banyak warna lain yang bisa dihasilkan . dan perlu diingat, bila kita akan
megolah gambar/ image dalam mode RGB,
kita harus mengubahnya ke mode CMYK
terlebih dahulu sebelum mencetaknya. Karena,”monitor bekerja dengan sistem (mode) warna RGB dan mesin cetak
bekerja dengan sistem (mode) warna CMYK”
Pada diagram
diatas, digambarkan perbedaan antara additive
color (RGB atau “red, green,blue”) fig.1, dan subtractive color
(CMYK atau cyan, magenta, yellow, black) fig.
2. Jika kita mengkombinasikan red, green,
dan blue pada additive color process, akan menghasilkan warna putih.
· Pada
additive color process, putih adalah
kombinasi dari semua warna.
· Pada subtractive
color (CMYK) process, jika kita
mengkombinasikan warna yellow, cyan,&
magenta (CMY), maka akan menghasilkan warna black.
·
Jadi
pada subtractive color process, black adalah kombinasi dari semua warna.
Dan perlu diketahui
:
· Gamut
dari monitor lebih luas dari gamut printer.
· monitor
bekerja dengan sistem (mode) warna RGB
dan mesin cetak seperti contoh : printer bekerja dengan sistem (mode) warna CMYK.
· karena
monitor dan printermenggunakan mode warna yang berbeda, maka kita tidak mungkin
bisa mencetak semua warna yang tampil pada monitor.
· Ketika
kita mencetak gambar/image dengan format RGB,
maka gambar/image tersebut secara otomatis akan dikonvert ke format CMYK yang paling mendekati.
· Bila
kita tidak mengatur penyesuaiannya terlebih dahulu, maka warna yang tercetak
akan rusak/tidak sesuai dengan desain/image yang diharapkan.( Image /desain
yang kita lihat pada monitor, saat dicetak nanti, hasil cetakan tidak sesuai
dengan warna pada monitor).
· Warna
gamut RGB lebih luas dari CMYK, warna CMYK dapat terbaca pada sistem warna RGB, tetapi warna RGB
tidak semuanya dapat terbaca pada sisem warna CMYK.
Aplikasi warna RGB & CMYK pada color picker
Pada
palet formula warna photoshop sampel warna RGB, CMYK, atau web “hexademedical”
(#), secara manual kita bisa memasukkan presentasi angka CMYK atau RGB
hasilnya akan tampil pada kotak color picker.
Warna
RGB ada 3 kolom mempunyai nilai 0 – 255. Angka “0,0,0” adalah solid
black, “255, 255, 255” menghasilkan pure white.
Pada warna CMYK
ada 4 kolom mempunyai nilai 0 – 100. Angka “0, 0, 0, 0” menghasilkan warna pure white. Angka “100, 100,100, 100”
adalah solid black.
Selain itu RGB
menjadi 3 warna dasar ang dijadikan patokan warna secara universal (promary colors). Dengan basis RGB, seorang desainer bisa mengubah warna kedalam kode-kode angka
sehingga warna tersebut akan tampil universal. Dasar warna ini menjadi standar
pasti dalam konteks profesional. Seorang desainer tidak bisa mengatakan sebuah
warna berdasarkan pertimbangan subyektif.
Contohnya :
Warna biru muda itu menurut orang awam adalah seperti
warna birunya langit saat disiang hari yang cerah. Hal ini bisa menjadi berbeda
pendapat bagi orang lain, dengan pertimbangan yang lain pula.
Untuk menyamakan persepsi dalam definisi warna, maka
perlu adanya standar internasional dalam konteks kerja profesional. Dengan
standar RGB, seorang desainer dapat
mengatakan warna dengan komposisi angka yang jelas. Warna biru memiliki
komposisi perpaduan antara unsur red,
green, blue, dengan derajat untuk R : 115 – G : a221 – B 240.
Pengolahan perangkat lunak pengolah gambar ditujukan
untuk dua kepentingan utama. Untuk web dan cetak. keduanya saling bertolak
belakang untuk cetak ukuran besar, dan kualitas terbaik adalah yang paling
dominan. Sementara hal paling utama dalam membuat grafis untuk web adalah
menciptakan file sekecil mungkin. Sedangkan web gambar cukup membutuhkan gambar
RGB dengan resolusi 72 dpi, sedangkan untuk kebutuhan cetak
memakai tipe (CMYK) dengan resolusi
300 dpi. Standar resolusi tersebut sudah
umum dan berlaku secara luas. Nilai tersebut merupakan resolusi paling reliable
untuk dapat dilihat dengan mata manusia. Jika resolusi semakin tinggi, maka
mata anusia akan dapat mengetahui bedanya.
h sumber referensi :