AM Screening DM Screening
Apa itu DM
Screening? Dalam industri percetakan, pasti kalian sudah mendengar tentang AM Screening dan FM Screening kan? Bagaimana dengan DM Screening? Sepertinya mereka bertiga masih saling berkaitan loh.
Walaupun begitu, pasti terdapat beberapa perbedaan antara mereka. Disini saya
akan memperkenalkan tentang DM Screening
kepada kalian yang masih asing dengan kata-kata itu. Mari kita mengenal tentang
DM Screening.
DM Screening atau biasa disebut Digital Modulated Screening merupakan
proses memproduksi gambar oleh komputer yang diterjemahkan ke dalam dot/titik.
Digital Modulated Screening ini biasa digunakan oleh percetakan yang menggunakan
sistem kerja komputer. Sebagai cotohnya Computer
To Plate (CTP), Computer To Film
(CTF) dan sebagainya.
Memanfaatkan teknologi komputer yang setiap
tahunnya semakin maju dan berkembang sangat bermanfaat bagi industri
percetakan, seperti penggunaan teknologi digital yang mulai digunakan pada
proses prepress hingga proses postpress saat melakukan pencetakan. DMS
(Digital Modulated Screening), dinamakan
demikian karena penggunaan perangkat digital akan memproduksi setiap pixel yang dihasilkan dari suatu gambar.
Tidak seperti FM Screening yang
merupakan suatu metode dimana
reproduksi gambar dilakukan dengan besar titik yang sama namun jaraknya
berbeda. Atau seperti AM Screening
yang memiliki besar titik yang berbeda-beda. Hasil dari Digital Modulated Screening akan
mempermudah proses pencetakan plate
dengan menggunakan perangkat komputer (termasuk UV dan panas). Karena itu DM Screening saat ini lebih banyak
dipergunakan daripada AM dan FM Screening.
Digital Modulated Screening ini
mensimulasikan warna-warna yang terdapat pada setiap elemen gambar (pixel) kedalam dot yang disesuaikan
dengan resolusi yang digunakan. Semakin tinggi resolusi yang digunakan maka
gambar yang dihasilkan akan semakin baik. Sebagai contoh untuk mesin sekelas
Speedmaster, resolusi yang digunakan adalah 2400 dpi (dpi = dots per
inchi).
Pada model
konvensional, warna-warna gray (warna
pertengahan antara warna kuat dan lemah) mempunyai variasi diameter dot per screen cell-nya. Untuk resolusi 60
lines/cm dapat diasumsikan bahwa disana akan terdapat sekitar 70 sampai 100 dot
per area (ini berarti bahwa
dot-dot tersebut akan mempunyai kisaran diameter sekitar 1 s/d 2 um).
Apabila sebuah
gambar yang tiap pixel-nya diubah ke
dalam bentuk titik (dot), maka jumlah intensitas warna akan ditentukan oleh
ukuran dari screen cell dot tersebut.
Dalam hal ini, jumlah intensitas warna dari gambar aslinya akan disimulasikan
oleh komputer dengan menggunakan resolusi garis (line per inchi ataupun line
per cm) dan resolusi jumlah dot (dengan satuan dpi) yang diukur pada
masing-masing posisi pixel gambar
aslinya.
Dalam model screening ini, sebuah gambar akan
ditransformasikan/diterjemahkan oleh komputer ke dalam bahasa Postscript (bahasa yang menjelaskan teks, grafik, dan
gambar pada sebuah halaman untuk tontonan layar atau percetakan) yang kemudian akan
diterjemahkan kembali menggunakan RIP (Raster
Image Processors).
Penganalisaan
setiap pixel akan menghasilkan suatu
kepastian bahwa tidak ada dot yang terlalu kecil untuk dicetak pada plate. Juga memastikan agar tidak ada
dot yang terlalu kecil untuk membentuk gambar dan tidak ada dot yang terlalu
besar untuk terlihat pada gambar. Dot yang dibentuk oleh Digital Modulated Screening dibuat
secara teliti, untuk memastikan secara detail, dot akan ditempatkan sesuai
dengan keperluan penempatannya secara benar dan akan mendapatkan gambar yang
halus dan penintaan yang merata pada gambar.
Highlight
·
Sebuah terobosan dalam teknologi penyaringan
·
Cetakan berkualitas tinggi setara dengan 350/450 lpi
·
Bebas Moire, baik screening dan konten
·
Bayangan dot hingga 99,9%
·
Gambar halus dan tinta akan merata saat dicetak
·
Bekerja pada violet, UV dan sistem termal
·
Besar minimal ukuran dot 20-40 mikron
·
Pembuatan plate yang mudah
·
Mempertahankan citra masukan detail dari 600-800 dpi
·
Penghematan tinta 10-15%
Penggunaan tinta AM Screening DM Screening menghemat tinta
Kualitas Cetak
Di bagian yang paling penting pada mesin, Digital Modulated Screening adalah
sebuah terobosan dalam teknologi yang menghilangkan masalah dot gain dan
masalah yang dihasilkan dari dot gain tersebut. Tidak hanya masalah pola
dot yang dihilangkan, tetapi juga perbedaan yang disebabkan oleh kalibrasi
terhadap dot gain dan tinta yang berkurang. Dot yang dikontrol dengan
sangat hati-hati, menghasilkan cetakan setara dengan 250, 350 atau 450 lpi di
2400/2540 dpi, dengan detail yang luar biasa di seluruh permukaan gambar, serta
shadow dan highlight yang sangat detail yang jarang terlihat
sebelumnya. Selain itu, sangat mudah untuk plate dan proses cetak.
Kemudahan Penggunaan
Digital Modulated Screening tersedia sebagai plug-in untuk RIP Cascade
Harlequin TM. Instalasi mudah dan dilakukan dengan hanya
mencetak file PostScript dan reboot
RIP (Raster Image Processor), seperti
mengaktifkan screening (yang terkait
dengan dongle RIP). Screen ini
kemudian dipilih dari Cascade Harlequin RIP 'Pemisahan Manager' 'Edit Style' sama seperti screen lainnya.
Kalibrasi Plate
Kalibrasi plate
harus dilakukan seperti biasa, meskipun kami sarankan menggunakan mode 'FM'
(jika tersedia) kepada para pembaca. Namun, karena keuntungannya pada plate yang tidak dikalibrasi itu cukup
hanya dengan menggunakan spektrofotometer. Spektrofotometer merupakan alat yang terdiri dari spektrometer dan
fotometer. Spektrometer menghasilkan sinar dari spektrum dengan panjang
gelombang tertentu dan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang
ditransmisikan atau yang diabsorpsi. Jadi spektrofotometer digunakan untuk
mengukur energi secara relatif jika energi tersebut ditransmisikan,
direfleksikan atau diemisikan sebagai fungsi dari panjang gelombang.
Berdasarkan dari beberapa tahun penelitian dan pengalaman kerja,
pengelolaan yang terus dilakukan dalam industri percetakan merupakan perubahan
yang mendasar dalam mendapatkan tujuan
dimana suatu percetakan harus memiliki kualitas cetak yang dapat dicapai dengan
baik. Tidak lagi percetakan yang dibatasi oleh
masalah dengan moire, mis-register,
pergeseran warna, dot gain dan lain-lain. Industri percetakan akan dapat
memproduksi dengan kualitas yang baik dan semakin baik setiap tahunnya dengan
bantuan kemajuan teknologi yang semakin cepat. Untuk itu penggunaan DM Screening saat ini semakin banyak digunakan karena keunggulannya yang dapat mempermudah pengerjaan dalam industri grafika dibandingkan AM Screening dan FM Screening yang sudah jarang digunakan dalam dunia percetakan di zaman digital ini.
Sumber :