Adaptive Halftoning adalah proses dan
alat yang berhubungan untuk memperbaiki kualitas gambar halftone dengan
mengintegasikan perbedaan halftoning algoritme dan mengelola tansisi gambar
halftone. Metode mengolahnya dengan menerapkan metode halftoning yang berbeda di berbagai bagian dalam continuous-tone. Bagian dalam gambar
continuous-tone tersebut dievaluasi untuk menentukan kesesuaian pada halftoning
dengan kurang lebih dua metode halftoning yang berbeda. Metode yang paling
sesuai akan digunakan untuk halftone a
particular region (halftone tertentu).
Indeks
aktivitas dapat digunakan untuk mengevaluasi masing-masing daerah dari gambar
untuk kesesuaian halftoning dengan metode halftoning tertentu. Metode halftoning
seperti error diffusion dan smooth dither dapat dianggap paling
cocok untuk diaplikasikan ke daerah gambar continuous-tone. Dan juga,
hysteresis dapat digunakan untuk mengimbangi perubahan ketajaman dalam
gambar dengan demikian dapat menghilangkan bayangan pada hasil cetakan atau
gambar (ghosting).
Adaptive Halftoning juga berkaitan
dengan resolusi biasanya dibutuhkan pada gambar-gambar yang berbasis bitmap.
Adaptive Halftoning ini dibutuhkan untuk memperhalus gradasi pada gambar atau
memperkecil grey levelnya sehingga gambar tidak terlihat pecah-pecah. Adaptive Halftoning biasanya dibutuhkan dalam cetak foto, pada cetak warna skintone, dan warna-warna pastel lainnya.
Dibawah
ini adalah contoh mesin HP Laserjet Pro
300 Color MFP yang memiliki pengaturan adaptive halftoning, yang berfungsi
untuk meningkatkan ketajaman tepi.
Gambar diatas merupakan perbedaan
jika mencetak tanpa Adaptive Halftoning dan mencetak dengan Adaptive Halftoning.
Catatan:
* Halftone: pola titik-titik kecil yang
dapat mensimulasikan perbedaan warna dengan menggunakan perbedaan persentase
tinta. Dapat menciptakan ilusi gambar dengan
menggunakan ukuran besar kecil dot dan mampu menciptakan perbedaan antara gelap
dan terang.
* Continuous-tone : gambar foto yang memuat gradasi warna dari hitam ke putih tanpa screening.
Sumber: